search engine

Jumat, 16 November 2012

Dinamika in love

     berawal dari pertemuan yang memang tidak disengaja. awalnya selalu sama, manis. waktu, canda, dan tak terlalu terasa semua itu terlewatkan saat bersama dia. bagaikan kisah yang terangkai elok, itulah jatuh cinta. yang bisa membuat orang buta akan dunia, buta akan rasa, bahkan buta akan diri sendiri.
fallin in love kata yang begitu klasik tapi mempunyai makna yang kuat, setelah terhanyut oleh sosoknya. maka segelincir benih-benih rasa akan tumbuh dan mendalam. tanpa disadari perlahan-lahan pikiran akan terasuki oleh bayang-bayangnya. semua perlakuan yang berlebihan akan dilakukan sebagai perwakilan dari perasaan yang sedang di alami, seseorang yang telah dibutakan oleh cinta jarang memikirkan akibat dari sebuah percintaan, kenapa gue bisa bilang begitu? karena gue ngerasain sendiri dan gue mengagumi dia, tanpa alasan. . .


     pergelangan tangannya melekuk
  sanubari tercipta
     selangkah lagi kau aku terdekap
  mataku bagai peluru
     tersorot ke satu takjub, itulah kau...

     aku selalu terguncang gugup
  dan kau menipiskan bibir
     gerikku mati
  ada sesuatu yang menjanggal
     terselip disini, di hati
  maka kaulah pertama yang ku lihat
     dan berhasil membuka celah
  masa laluku

     Gue kira sebuah percintaan itu progressnya bakalan sama dan monoton, seseorang jatuh cinta, lalu pdkt,   dan ujung-ujung taken. tapi itu hanya perkiraan gue. bahwa yang mengalami progres seperti itu hanya sebagian dari sekian banyak orang. bukan tentang individu, menurut penglihatan gue ga sedikit seseorang yang hanya stuck di step jatuh cinta dan tidak dilanjutkan ke step berikutnya. dari analisa tersebut dapat diartikan sederhana yaitu "mencintai tanpa balasan" . kalian pernah merasa seperti itu? 
     gak mau munafik gue sendiri pernah ngerasain. awalnya kita emang ga peduli sama sekitar. gue baru suka aja udah galau. well, alesannya cuma satu, kalau ada yang nanya kenapa lu suka sama dia? spontan kita ngejawab soalnya dia 'beda dari yang lain' , bener? sebenernya bukan beda, tapi kita itu lagi di kuasain oleh pikiran yang pengennya ngebuat dia baik di mata orang lain. di fase inilah lagi genting-gentingnya antara mau tetap bertahan atau mundur. gue gak pernah minta pendapat dari orang lain, karena mereka gak tau sama apa yang lagi gue rasain.

     dari sekian banyak
  kenapa aku memilihmu?
     dari sekian juta 
  kenapa aku masih berdiri?
     semua alasan tak dapat dijabarkan
  oleh ucapan . . .

     tak peduli berapa khilaf kau lontarkan
  acuhkan yang tak sepadan
     hanya untuk berharap yang tak pasti
  aku teryayat oleh pesonamu
     yang tak bisa ku sentuh
  jemari ini mengeras 
     bagai batu merindu air

     Sekarang gue udah berani bilang cinta itu brengsek, buat apa ada cinta kalau masih ada orang yang tersakiti, bukannya cinta itu melengkapi? kita bisa apa kalau udah kaya gini, ngerasa bodoh banget kan?
sering kita tersenyum di atas penderitaan sendiri. kita itu jahat karena udah ngorbanin perasaan sendiri tanpa ada balasan. mengagumi tanpa di cintai, menunggu tapi tak dinanti, berharap tapi diacuhkan. kenapa seseorang dipertemukan kalau hanya menimbulkan sakit dan tidak bisa memiliki. berasal dari pengalaman gue, dinamika dalama percintaan itu bukan jatuh cinta, pendekatan, dan jadian. tapi jatuh cinta, galau lalu patah hati.

     terima kasih cinta
  aku banyak mengenal rasa
     kecewa menamparku 
  terkejut akan kebodohan
     tanpa sadar . . .

     sesuatu itu membuat lara
  bingung, seolah hidup itu maya
     tak ada nafas ketika terdiam
  masa bodo! akan kukeraskan jerit ini
     dalam dimensi dimana kau dan aku 
  hanya legenda tak bernyawa

     daun berjatuhan seirama denga peluh
  ku melakah gontai
     tak berharap kenyataan itu ada
  melihat kekosongan tapi aku bosan
     ingin ku bercerita pada lubang dihati
  dan menambalnya
     agar senyum ini bukanlah paksaan
  harus menahan apalagi
     semua telah hilang 
  lalu kubuat alur, dalam
     drama yang tak berkelas. . . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar